Ketika Kematiaan menjadi sangat
menakutkan dan meningalkan sebuah trauma mendalam yang membekas di Ingatan...
Kenapa?
Saya sendiri masih bertanya-tanya sampai
saat ini..
Mengapa
1 kata itu dapat membuat seseorang menjadi sangat ketakutan..
Membuat orang itu seakan-akan terjebak
dalam suasana mencekam disetiap detik dalam hidupnya sampai dia menganggap hanya RUMAH,tempat teraman bagi dirinya..
Membuat orang itu harus menyianyiakan
masa sekolahnya hanya untuk bertarung dengan trauma bodoh itu...
Apakah ini benar?
Iya ini benar
Dan ironisnya hal ini terjadi pada saya..
Ya saya!!!!
Penganut agama katholik yang seharusnya
percaya bahwa kematian merupakan sebuah awal dari kehidupan baru yang
seharusnya bukan untuk ditakuti tetapi untuk semakin menguatkan iman..
Kurang lebih seperti itu makna kematian
yang saya tangkap dari kitab suci...
Dan Semua berawal dari peristiwa yang
selalu membuat air mata saya menitik setiap kali mencoba
menuliskan,membicarakan,atau mengingatnya..
Malam tangal 6 November tahun 2000,ketika
saya membuka pintu rumah dan mendapai ayah saya sedang berdiri dan menangis..
Ia menatap mata saya dan mengucapkan kata
yang tidak pernah akan saya lupakan seumur hidup “Jui,Mama Sudah tidak ada.”
Saya Cuma bisa terpaku dan menatap sampai
kemudian tersadar dan menangis sekuat yang saya bisa..
Tuhan,ternyata ini rasanya sakit
kehilangan seseorang..
Ini yang namanya kematian kah???
Sakiiiiiiiiiiiiiiiiiiiittttttttttttttt
sekali..
Dan ada rasa lain yang ikut tumbuh yaitu
perasaan tadi..
KETAKUTAN yang berkembang menjadi
TRAUMA..
Dan saya berhenti sekolah 1,5 tahun..
Keputusan yang bodoh memang,tapi saya
harus berjuang melepaskan rasa trauma ini!!!
Sejak saat itu saya merasa sangat takut
mendengar kata itu..
Menyusul kemudian kematian Om yang paling
saya sayangggg ..
Dia pergi...
Selang 3 bulan setelah kematian Mama..
Dapatkah anda merasakan seberapa
terpukulnya saya???????
Dan sekali lagi kematian membuat saya
semakin terpuruk....
Banyak hal yang terjadi selama 1,5 tahun
itu...
Pahit
memang..
Tapi saya berusaha sungguh-sungguh untuk
lepas dari ketakutan sialan itu!!!!
Perlahan saya mulai sadar..
Dan kembali ke rutinitas saya
lagi,mencoba untuk kembali sekolah dan
menjalani hari selayaknya anak usia 10 tahun...
Dan Tuhan memang tidak pernah menutup
mata..
Ia berikan kemampuan kepada saya selama
mengenyam pendidikan di SD,SMP,dan SMA..
Dia mempertemukan saya dengan orang-orang
yang luar biasa..
Mama
baru,guru,teman-teman,sahabat,saudara,dan Cinta pertama
Tuhan selalu ada..
Dia tidak pergi..
Dia mengasihi saya.....
Kalau tidak ada hari itu,hari dimana saya
mulai merasakan Ketakutan..
Saya tidak mungkin memiliki
pengalaman-pemgalaman luar biasa yang membentuk saya seperti sekarang ini..
7 Mei 2011
Oma meninggal...
11 November 2011
Om Je meninggal..
11 Januari 2012
Om Fausto meninggal,,
KAGET dan SAKIT hati lagi..
Kematian Lagi...
Tapi saya berhasil bilang “Saya TIDAK
TAKUT”..
Mereka semua pergi karena TUHAN TERLALU
SAYANG MEREKA..
Makanya DIA ingin Mereka Menemaninya di
Surga..
Kalo saya takut maka siapa yang akan
mendoakan mereka????
Pada akhirnya saya berhasil melawan
ketakutan itu,,
Saya tidak membencinya ,,
Saya ingin belajar lebih memahami kata
itu dari sudut pandang yg berbeda sehingga saya dapat menjadi lebih kuat...
Terima kasih Tuhan karena Engkau pernah memberikan
pelajaran yang amat berharga yang menghadirkan
banyak hal-hal ajaib dalam hidup saya ...
^____^
No comments:
Post a Comment